Bukittinggi, http://sudutlimapuluhkota.com – Masturbasi adalah aktivitas merangsang dengan menyentuh atau meraba organ seks sendiri yang sengaja dilakukan untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasaan seksual tanpa besenggama dengan lawan jenis. Malfetti dan eidlitz (1973) mengemukakan bahwa masturbasi digunakan sebagai alternative untuk melepaskan perasaan cemas dan tertekan sehingga individu yang mengalami stress banyak yang bermasturbasi selain stress factor lain dari masturbasi yaitu:
1. Kurangnya pendidikan seksual yang sehat.
2. Pengaruh teman sebaya.
3. Rasa penasaraan.
4. Gagal dalam mengontrol diri.
Dampak negative yang timbul akibat masturbasi.
1. Terhadap wajah.
Orang yang melakukan masturbasi wajahnya akan terlihat kusam.
2. Terhadap urat saraf.
Pecandu masturbasi akan sering terguncang jiwanya, melemah kesabaranya, tidak mampu menguasai diri.
3. Terhadap jiwanya.
Sering galau, takut, banyak fikiran, dan tidak mampu berbicara dengan fasih dan lancar.
4. Merusak daya hafal.
Mudah lupa akan sesuatu.
Untuk lepas dari kecanduan masturbasi control diri berperan dalam mengendalikan perilaku tersebut, selain itu pecandu dapat melakukan cara seperti berpikir positif, hindara kebiasaan sendiri, tertawa dan selalu bahagia, olahraga, dan gaya hidup sehat.
Penelitian yang dilakukan pada tiga provinsi secara terpisah yaitu Kalimantan Selatan, Medan dan Bali oleh PKBI menunjukan sebanyak 18,2% remaja pada rentang usia 15-18 tahun dilaporkan telah melakukan tindakan seks bebas secara aktif, tetapi sering melakukan masturbasi 47% dan 20,5% lainnya melakukan petting (menyentuh bagian sensitif dari lawan jenis) padas aat pacaran.
Identitas Penulis :
Oleh : Rayhan Hapiza dan Risma Afria
Jurusan : Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kesehatan
Kampus : Universitas Fort De Kock Bukittinggi