Padang, http://sudutlimapuluhkota.com – Dalam mewujudkan kesuksesan Pemilu 2024 mendatang, masyarakat perlu diajak untuk lebih melek politik dan berpartisipasi aktif dalam upaya mendorong politik cerdas.
Demikian disampaikan Edo Andrefson, selaku Direktur Eksekutif Sumatera Barat Leadership Forum (SBLF) MyRiset Konsultan Indonesia dan juga Pengamat Politik, dalam keterangan Kopdar dan Press Release Relawan Turun Tangan Padang terkait Isu Politik terkini dengan tema “Politik Cerdas” yang dilakasanakan di Cafe Kolabora Coffee & Eatery, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji Kota Padang, pada Kamis (02/11/2023) malam.
Dalam upaya tersebut, organisasi Relawan Turun Tangan Padang dan Sumatera Barat Leadership Forum (SBLF) MyRiset Konsultan Indonesia mengajak semua Masyarakat Sumatera Barat untuk bersatu dan berperan aktif dalam mengembangkan politik yang lebih cerdas dan berdampak positif bagi daerah tersebut.
Baca Juga : SBLF MYRISET Ajak Penggiat Media Sosial Kolaborasi gerakan pencerdasan Pemilu
Relawan Turun Tangan Padang adalah organisasi yang berfokus pada kegiatan sosial dan politik. Organisasi ini didirikan pada tahun 2013 oleh sekelompok pemuda dan mahasiswa yang peduli dengan kondisi sosial dan politik di Kota Padang.
Sementara SBLF MyRiset Konsultan Indonesia adalah perusahaan konsultan dan riset yang memiliki potensi untuk memberikan dampak positif bagi Sumatera Barat. Perusahaan ini memiliki tim yang berpengalaman dan kompeten. Bergerak dibidang Lembaga Survei yang profesional dan Akurat di Indonesia.
SBLF MyRiset Konsultan Indonesia sudah berpengalaman menghandle survei terutama di Sumatera Barat, Aceh, Riau dan Kepulauan Riau. Siap mendampingi partai politik, para kandidat kepala daerah dan calon legislatif se Indonesia dalam menghadapi pesta demokrasi.
Gerakan politik cerdas ini berfokus pada pendidikan politik, kesadaran masyarakat, dan peningkatan partisipasi dalam kehidupan politik di Sumatera Barat.
Dengan semangat “Yuk Melek Politik,” Relawan Turun Tangan Padang dan SBLF MyRiset Konsultan Indonesia ingin menghapuskan apatis politik dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya politik dalam kehidupan sehari-hari.
Direktur Eksekutif Sumatera Barat Leadership Forum (SBLF) MyRiset Konsultan Indonesia, Edo Andrefson mengatakan perlunya edukasi pada masyarakat, khususnya generasi muda.
Pada Pemilu 2024 sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan generasi muda merupakan kelompok pemilih terbesar pada Pemilu 2024. Menurut data KPU, jumlah pemilih pemula pada Pemilu 2024 mencapai sekitar 60%.
Edukasi pemilu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya demokrasi dan partisipasi politik.
Edukasi pemilu juga bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada masyarakat tentang proses pemilu, calon pemilih, dan partai politik.
“Dengan melakukan edukasi pemilu, masyarakat, khususnya generasi muda, dapat menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab,” sambung Edo Andrefson yang juga sebagai pengamat politik.
Masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan berpihak kepada rakyat.
“Kami ingin mendorong masyarakat untuk terlibat lebih aktif dalam politik, memberikan suara mereka, dan memahami isu-isu penting yang memengaruhi daerah dengan melibatkan berbagai kegiatan, termasuk pendidikan politik, partisipasi masyarakat, dan kampanye kesadaran politik di media sosial,” ungkap Edo.
Hal yang sama juga disampaikan Fuji Ilahi selaku Koordinator Relawan Turun Tangan Padang, dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang kandidat dan isu-isu politik, juga bakal direncanakan diskusi terbuka antara calon-calon politik dan masyarakat.
“Hal ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi warga Sumatera Barat khususnya Kota Padang untuk lebih mengenal calon-calon yang akan dipilih,” katanya.
Dirinya berharap politik cerdas ini mendapat sambutan positif dari masyarakat di Sumatera Barat. Melalui gerakan politik cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif untuk Sumatera Barat dan pesta demokrasi ke depan.
Sementara itu Muhammad Farid selaku moderator sekaligus Relawan Turun Tangan Padang juga menjelaskan, berkaca pada pada Pemilu tahun 2019 lalu jumlah persentase politik uang dalam Pemilu memang sangat rentan dan terjadi di 34 provinsi.
“Masyarakat kita sering dipengaruhi oleh pernyataan ambil uangnya jangan pilih orangnya, yang dibungkus secara tidak benar dan sehat. Padahal seharusnya adalah jangan ambil uangnya, laporkan orangnya,” terang Farid. (ABD)