Limapuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com – Tradisi budaya Alek Bakajang kembali digelar oleh masyarakat Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini berlangsung tiga hari setelah Idul Fitri dan telah menjadi agenda tahunan yang sarat nilai historis dan budaya.
Puncak acara yang digelar pada Senin (07/04/2025) turut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, jajaran Forkopimda, Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Syaiful Wachid, S.H., S.I.K., serta Dandim 0306.
Alek Bakajang menampilkan lima miniatur kapal pesiar tradisional yang mewakili masing-masing kampung di Nagari Gunuang Malintang. Miniatur tersebut diarak di aliran Sungai Batang Maek sebagai simbol penghormatan kepada para ninik mamak atau tokoh adat pendiri nagari, yang dahulu menjadikan sungai sebagai jalur utama transportasi hasil pertanian.
“Tradisi ini adalah wujud pelestarian kearifan lokal yang masih dijaga dengan baik di tengah arus modernisasi. Alek Bakajang bukan hanya atraksi budaya, tapi juga bagian dari identitas Sumatera Barat yang patut dibanggakan,” ujar Kapolres 50 Kota, AKBP Syaiful Wachid.
Ia menambahkan, Alek Bakajang pernah meraih penghargaan tertinggi sebagai Juara 1 Kategori Atraksi Budaya Terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2021. Tradisi ini juga telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Selain nilai budaya, kegiatan ini turut berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal. Pelaku UMKM dan sektor ekonomi kreatif di wilayah tersebut mengalami peningkatan aktivitas selama pelaksanaan Alek Bakajang.
“Ini menjadi kebanggaan bukan hanya bagi masyarakat Nagari Gunuang Malintang, tapi juga bagi Indonesia. Oleh karena itu, dukungan anggaran sangat diperlukan untuk menjaga eksistensinya secara berkelanjutan,” kata AKBP Syaiful Wachid. (TIM)