Jakarta, http://sudutlimapuluhkota.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) memperkuat jaringannya dengan kecerdasan artifisial (AI) untuk mengantisipasi lonjakan trafik komunikasi selama Ramadhan dan Lebaran. Langkah ini dilakukan guna memastikan pelanggan mendapatkan pengalaman digital terbaik di tengah meningkatnya kebutuhan konektivitas.
Setiap tahun, mobilitas masyarakat yang tinggi selama periode tersebut menyebabkan lonjakan signifikan dalam penggunaan layanan telekomunikasi, termasuk panggilan, pesan, dan akses internet. Untuk mengatasi hal ini, Indosat mengimplementasikan Unparalleled Network Services Guaranteed, sistem jaringan berbasis AI yang memungkinkan prediksi lonjakan trafik, optimasi kapasitas, pengurangan downtime, serta percepatan penyelesaian gangguan.
Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menyatakan bahwa AI berperan penting dalam transformasi Indosat menuju perusahaan teknologi berbasis AI. “AI tidak hanya meningkatkan pengalaman digital pelanggan, tetapi juga menjadi fondasi perjalanan Indosat menuju AI Native TechCo. Dengan teknologi ini, kami memastikan setiap pelanggan mendapatkan konektivitas terbaik selama Ramadan dan Lebaran,” ujarnya.
Sebagai bagian dari inovasi ini, Indosat menghadirkan INFINITE (Intelligent Network for Innovative and Transformational Experience), sistem operasi jaringan berbasis AI dan cognitive learning. Teknologi ini memungkinkan pelanggan menikmati komunikasi yang lebih stabil, cepat, dan aman di mana pun mereka berada.
Dorong Transformasi Digital Nasional dengan AI
Tak hanya memperkuat jaringan telekomunikasi, Indosat juga berinvestasi dalam pengembangan ekosistem AI di Indonesia. Bersama NVIDIA dan Accenture, perusahaan mengembangkan full stack sovereign AI, yang memastikan teknologi AI dikembangkan secara mandiri dengan infrastruktur lokal, data, dan talenta dalam negeri.
Melalui inisiatif AI Factory dan program GPU Merdeka, Indosat menyediakan solusi AI yang dapat dimanfaatkan berbagai sektor, termasuk startup dan institusi pemerintahan. Indosat juga menargetkan pelatihan bagi satu juta talenta digital hingga 2027 guna mendukung pengembangan AI di Indonesia.
“Kami ingin membangun AI yang dikembangkan di Indonesia, oleh orang Indonesia, dan untuk Indonesia. Bersama NVIDIA dan Accenture, kami memastikan AI menjadi fondasi masa depan Indonesia yang lebih maju,” kata Vikram Sinha.
Investasi AI ini bukan sekadar strategi teknologi, tetapi juga bagian dari visi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing nasional. Dengan kedaulatan AI, Indonesia dapat mengendalikan pemanfaatan teknologi sesuai kepentingan nasional di berbagai sektor, seperti keuangan, kesehatan, dan pendidikan.
Kolaborasi Indosat dengan NVIDIA dan Accenture diharapkan mempercepat adopsi AI di industri Indonesia, menjadikan negara ini bukan hanya pengguna, tetapi juga pencipta teknologi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Di tengah momentum Ramadhan dan Lebaran, AI bukan hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga menjadi kunci percepatan transformasi digital yang membuka peluang baru bagi masyarakat. (TIM)