LimaPuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com – Di sudut senja si Sabtu biru, ah ya hari itu!
Menebas pedih cuitan sang kawan
Apa yang kau pikirkan, tentang lahirnya penghianatan
Seolah terkoyak tak berparas, luluh lantak tiada berbekas, hancur tak bersisa
Sore itu gempita melanda, bergemuruh mengguncang dada, luka namun tak berdarah
Salahkah aku menaruh rasa? Inikah saatnya aku patah?
Menangis, namun mataku lelah. Menjerit, suaraku mendadak punah
Haruskah aku berontak, siapa yang akan ku tuntut atas pilu ini?
Gubukku rubuh, petaka bersahutan datang mendera
Bagai melayang membelah samudera, jiwa lusuhku kosong menari hampa
Jauh di dasar kesadaran aku tak menyangka, ini sangatlah kejam
Mendidih darah menetes, goresan di nadi seperti memelintir hati
Apa sebaiknya aku pergi?
Melepas jauh si gagak hitam, pergilah mengembara lepaskan belenggu
Temukan istana tak beratap itu, mewah tapi tak senyaman gubuk tuaku
Larilah, meski kakimu patah aku takkan tertawa
Tidak sukar untuk beralih, namun jalanan kini terasa buntu, berkerikil, tampak berdebu
Mahkotaku berserak berbaur lumpur sendu
Remuk redam luka biar kubawa mati
Jangan sesekali kau mimpikan pengampunan dariku
Mustahil, pecahan lebur itu takkan pernah kembali utuh
Tentang rasa, kini aku menyerah.
Identitas Penulis :
Nama : Yulia Afresil
Tempat/Tanggal Lahir : Baruah Gunuang/13 Juli 1998
Merupakan Alumni SMAN 2 Payakumbuh dan sekarang sebagai mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Padang. Beralamat di Jorong Tabek Gadang, Nagari Baruah Gunuang, Kecamatan Bukik Barisan, Kab. Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.
pengkhianatan itu lahir krn kurangnya perhatian yg di khianati …