Payakumbuh, http://sudutlimapuluhkota.com – Dalam upaya perlindungan dan pengembangan objek kemajuan kebudayaan serta Pelestarian Cagar Budaya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat gelar Diskusi Internasional Hasil Riset dan FGD jelang dilaksanakannya Festival Maek 17-20 Juli mendatang. Kegiatan Diskusi yang menghadirkan Pembicara dari berbagai Negara tersebut digelar, pada Minggu (14/07/2024) di Aula Ngalau Indah Balaikota Payakumbuh.
Hadir dalam kesempatan itu Pj. Wali Kota Payakumbuh diwakili sekda Rida Ananda, Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Wulan Denura, S.ST, Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Deni Asra, Wali Nagari Maek, Tokoh Adat, Bundo Kanduang, Seniman, Mahasiswa, Sejarawan, peneliti serta undangan lainnya. Selain itu diskusi ini juga menghadirkan pembicara dari Mesir, Jepang dan Indonesia.
Pembukaan Pra Festival Maek ditandai dengan pemukulan Gendang oleh Ketua DPRD Sumbar didampingi Pj. Wali Kota Payakumbuh, Kadis Kebudayaan, Kapolres, Dandim 0306/50 Kota, Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dan berbagai pihak.
Direktur Festival Maek, Doni Eros saat menyampaikan laporan menyebutkan bahwa Maek dengan berbagai kekayaan alam dan sejarahnya sangat menarik untuk dibahas. Nantinya dalam Festival yang akan digelar 17-20 Juli 2024 di Nagari Maek akan dihadiri banyak tokoh dan diharapkan nantinya akan berdampak dengan datangnya wisatawan dari berbagai tempat, termasuk dari mancanegara.
”Maek dengan berbagai kekayaan alam dan sejarahnya merupakan sesuai yang penting untuk kita bahas. Sebelum diskusi internasional ini kita gelar, juga ada pameran tentang Maek di Gedung Gambir pusat Kota Payakumbuh,” ucap Doni.
Ia juga menambahkan, nantinya dalam Festival Maek yang dipusatkan di Nagari Maek akan hadir banyak pihak, yang akan tidak saja memberikan apa yang dimakan saat itu, namun juga tentang warisan tak benda apa yang terpendam dibawah Menhir Maek.
”Mudahan kehadiran kita semua bisa memunculkan jawaban terhadap berbagai pertanyaan tentang Maek. Mari jadikan Festival untuk mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah termasuk dari berbagai Negara sehingga nantinya mereka datang,” tutupnya.
Pj. Walikota Payakumbuh diwakili Sekretaris Daerah, Rida Ananda saat memberikan sambutan menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Payakumbuh sangat mendukung kegiatan Festival Maek dan Diskusi yang digelar. Meski dipusatkan di Nagari Maek, kegiatan yang digelar juga akan berdampak banyak pada Kota Payakumbuh.
”Pemerintah Kota Payakumbuh sangat mendukung kegiatan Festival Maek dan Diskusi yang digelar. Meski dipusatkan di Nagari Maek, kegiatan yang digelar juga akan berdampak banyak pada Kota Payakumbuh. Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota tidak bisa dipisahkan,” ucap Rida.
Ia juga menambahkan, dengan Festival dan Pameran tentang Maek yang digelar akan memberitahukan kepada dunia bahwa ada sejarah yang tidak bisa dilupakan ada di Kabupaten Lima Puluh Kota.
”Kegiatan ini (Festival Maek) beritahu kepada dunia, ada sejarah yang tidak bisa dilupakan ada di Lima Puluh Kota. Kalau Maek mendunia, tentu berdampak banyak juga untuk Kota Payakumbuh. Kita siap dukung kegiatan-kegiatan seperti ini,” tegas Rida.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat melalui Kepala Bidang (KABID) Warisan Budaya dan Bahasa Minangkabau saat membacakan sambutan menyebutkan bahwa kegiatan yang digelar merupakan inisiatif Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi melalui Dana Pokok Pikiran (POKIR).
”Kegiatan yang kita gelar ini merupakan inisiatif Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi melalui Dana Pokok Pikiran (POKIR). Nantinya kegiatan kita pusatkan di Nagari Maek,” ucapnya.
Ia juga menambahkan, Maek dengan adanya Menhir menjadi tujuan bagi banyak Peneliti.
”Selama ini banyak penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari berbagai tempat di Nagari Maek yang memiliki banyak Menhir,” tutupnya.
Sementara itu Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi saat memberikan sambutan dalam Pra Festival Maek yang digelar dengan kegiatan Diskusi Internasional mengatakan bahwa Festival Maek yang digelar nantinya diharapkan bisa mengungkap tabir rahasia Nagari Maek.
”Ini bukan cerita dongeng ini cerita real yang harus diungkap bersama. Nagari Maek tidak hanya sebuah daerah yang kita kenal hari ini namun lebih jauh dari itu kapan kita bisa bangkitkan Nagari Maek dari sebuah peradaban. Nagari Maek ke depan akan jadi objek pariwisata para penelitian arkeolog dan objek pariwisata massal,” ucapnya. (PM)