Jakarta, http://sudutlimapuluhkota.com – Indonesia sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Pada saat ini dunia sedang menghadapi masalah besar. Berawal dari munculnya virus corona yang akrab disebut Covid-19 pada tahun 2019 yang sampai saat ini belum terselesaikan, yang membuat semua aspek kehidupan mengalami perubahan-perubahan yang semakin hari semakin menghkhawatirkan, segala aktivitas manusia terbatas dan perekonomian Indonesia semakin lemah dan hubungan sosial semakin menurun, karena adanya kebijakan social distancing. Upaya pemerintah untuk menghambat penyebaran virus covid-19 ternyata malah menghambat kegiatan perekonomian masyarakat, tentu ini berdampak terhadap kesejahteraan sosial yang semakin dirasakan masyarakat karena banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena di PHK. Ketika masyarakat tidak memiliki pekerjaan tentu masyarakat tidak akan mendapatkan penghasilan, penghasilan yang rendah akan membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga, sehingga angka kemiskinan akan bertambah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021 jumlah penduduk miskin di Indonesia berjumlah 27,54 juta orang.
Belum selesai masalah virus covid-19, sudah muncul lagi isu terbaru yaitu dikabarkan terdapat virus varian baru yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, yaitu virus Omicron yang kembali menarik perhatian dunia. Kasus pertama Omicron di Indonesia diduga berasal dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021. Mentri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus varian Omicron pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Jika pemerintah tidak segera bertindak takutnya virus ini akan lebih berbahaya lagi dari Covid-19, pemerintah harus cepat bergerak dan bertindak agar virus ini tidak menyebar di Indonesia. Selain itu masyarakat juga diharapkan tetap waspada dengan mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu rentetan bencana alam yang terjadi pada akhir tahun 2021 di beberapa provinsi Indonesia, salah satunya yaitu Sumatra Barat. Empat Daerah di Sumatra Barat yang ditimpa bencana alam antara lain Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman dan Kota Padang yang ditimpa bencana banjir, tanah longsor, hujan yang disertai angin kencang. Bencana yang terjadi di beberapa daerah di Sumatra Barat berdampak pada kondisi fisik dan lingkungan. Kerusakan ini tentu juga dikhawatirkan akan berpengaruh pada aktivitas sosial ekonomi masyarakat didalamnya.
Dengan adanya bencana ini tentu aktivitas mata pencaharian masyarakat terganggu yang tentu nya akan berdampak terhadap penghasilan masyarakat yang menurun atau tidak stabil sehingga kebutuhan hidup tidak tercukupi dan dikhawatirkan angka kemiskinan di Provinsi Sumatra Barat akan terus meningkat. Karena itu perlu peran pemerintah dan masyarakat didalamnya, pemerintah harus segera bertindak untuk mengatasi permasalahan ini agar angka kemiskinan di Provinsi Sumatra Barat tidak meningkat. Begitu juga dengan masyarakat, dengan adanya bencana alam seharusnya masyarakat sadar bahwa dunia ini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Dengan adanya bencana banjir yang terjadi di Padang Pariaman dan Pesisir Selatan seharusnya membuat masyarakat sadar, jangan suka merusak alam dan membuang sampah sembarangan. Banjir disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari dan bisa juga diakibatkan oleh penyumbatan aliran sungai atau selokan akibat kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai. Penumpukan sampah itulah dapat menjadi penyebab banjir. Dengan adanya bencana ini masyarakat juga yang akan merasakan dampak buruknya yang membuat aktivitas sosial ekonomi masyarakat menjadi terganggu. Karena itu perlu peran pemerintah dan kesadaran masyarakat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ini.
Identitas Penulis :
Nama : Oktacia Viona
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Kampus : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang