Padang Panjang, http://sudutlimapuluhkota.com – Sekolah Kebangsaan Tular Nalar – MAFINDO, hadir di Sumatera Barat, tepatnya di PSBR (Panti Sosial Bina Remaja) Harapan Padang panjang, pada Sabtu (07/09/2024).
Sekolah Kebangsaan Tular Nalar merupakan pelatihan literasi digital dan politik dalam rangka menghadapi tantangan digital menjelang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) diikuti lebih dari 100 peserta didik dari PSBR Harapan Padang Panjang. Kegiatan ini juga didukung oleh Google.org dan Love Frankie.
Program Manajer MAFINDO, Asti Indra Astuti mengatakan tujuannya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.
“Tular Nalar sendiri, telah hadir sejak tahun 2020 untuk melatih kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi derasnya arus pemikiran dan informasi di era digital yang sangat menantang. Tular Nalar saat ini sudah menjangkau 510 ribu masyarakat dari berbagai ragam golongan dan kelompok rentan,” ujar Asti Indra Astuti.
Sementara itu, MAFINDO sebagai organisasi masyarakat sipil anti-hoax yang berdiri tahun 2016 telah mempelopori banyak inisiatif untuk melawan infodemic atau wabah hoax.
“Kini MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online, 1.000 sukarelawan, dan 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia”, katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan MAFINDO meliputi pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput.
Wakil Kepala PSBR Harapan Padang Panjang, Ika Subakti mengatakan kegiatan pelatihan literasi digital dan politik tersebut ini disambut baik oleh pihak Panti Sosial Bina Remaja Harapan.
“Saya bersyukur Sekolah Kebangsaan Tular Nalar sudah memilih PSBR sebagai peserta. Jadi, mereka ini remaja putri usia 15-20 tahun, dan merupakan peserta bimbingan sosial dan keterampilan”, katanya.
Ia berharap semoga anak-anak kami dapat memanfaatkan momen ini dengan serius dan baik.
Fenny Mardian selaku Koordinator Wilayah MAFINDO Padang menambahkan bahwa kegiatan berlangsung kurang lebih 4 jam, pelatihan dipandu oleh 10 orang fasilitator diantaranya: Silmi Novita Nurman, Feni Mardian, Lia Pusvita Sari, Rahmadeni, Fatma Yuka Desri, Dewi Yanti, Alem Maulana, Oksa Putra Nurman, Rahmat Irfan Denas dan Imam Sabrani Yurizal.
“Peserta dibagi ke dalam sepuluh kelompok dan masing-masing kelompok dipandu oleh fasilitator. Ada pun materi yang dibahas yaitu mengenai kesadaran untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi dan bagaimana mengidentifikasi informasi hoax di media digital”, kata Fenny Mardian.
Kemudian Fenny Mardian mengatakan kegiatan Sekolah Kebangsaan ini berlangsung dengan interaktif. Di sela-sela pemberian materi, juga disisipi games, sehingga peserta antusias mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
“Harapannya pertemuan selama dua jam bisa akrab dengan adik-adik di sini. Dan bisa berbagi untuk menentukan apakah suatu informasi di gadget itu benar salah dan mana yang bermanfaat,” ujar Fenny Mardian. (TIM)