Payakumbuh, http://sudutlimapuluhkota.com — Suasana kekeluargaan mewarnai Musyawarah Badunsanak yang digelar di District Resto & Cafe, Tanjuang Anau, pada Selasa (03/06/2025). Pertemuan ini menjadi forum silaturahmi sekaligus diskusi antara Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lima Puluh Kota terkait rencana pembangunan tugu selamat datang di kawasan perbatasan.
Musyawarah tersebut dihadiri oleh Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta, Bupati Lima Puluh Kota Safni Sikumbang, Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman, Sekretaris Daerah, asisten, camat, lurah, serta tokoh masyarakat dari kedua wilayah. Hadir pula perwakilan pemilik lahan, ketua pemuda, tokoh adat, dan Badan Musyawarah (Bamus) Nagari.
Pembangunan tugu selamat datang ini merupakan respons atas aspirasi masyarakat yang menginginkan identitas visual sebagai penanda telah memasuki wilayah Kota Payakumbuh. Namun, karena lokasi yang direncanakan berada di kawasan Tanjuang Anau berbatasan langsung dengan Nagari Harau forum ini menjadi penting untuk mencegah kesalahpahaman administratif.
Baca Juga : Pemko Payakumbuh dan Niniak Mamak Limbukan Sepakat Bangun Gerbang Selamat Datang di Kawasan Ngalau
Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, menegaskan bahwa tugu tersebut tidak dimaksudkan sebagai batas wilayah administratif. Ia menekankan bahwa pembangunan ini murni sebagai simbol penyambutan.
“Tugu ini bukan penanda tapal batas, melainkan simbol bahwa seseorang telah memasuki Kota Payakumbuh. Tidak ada perubahan batas wilayah, semua tetap sesuai ketetapan Kementerian Dalam Negeri,” ujar Wali Kota Zulmaeta.
Wakil Wali Kota Elzadaswarman menambahkan pentingnya komunikasi terbuka agar tidak terjadi salah persepsi di tengah masyarakat.
“Kami ingin pembangunan ini tidak menimbulkan kegaduhan. Oleh karena itu, komunikasi langsung dengan masyarakat dan pemerintah kabupaten sangat penting,” katanya.
Beberapa tokoh masyarakat dalam forum tersebut menyampaikan dukungan terhadap pembangunan tugu, dengan catatan tidak mengganggu hak-hak warga dan tetap menghargai nilai-nilai adat serta kedaerahan.
Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh menyampaikan bahwa seluruh proses pembangunan akan mengikuti ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, serta menjunjung tinggi nilai musyawarah.
Bupati Lima Puluh Kota, Safni Sikumbang, menyambut baik inisiatif tersebut dan berharap semangat koordinasi lintas daerah terus terjaga.
“Ini contoh baik bagaimana dua pemerintahan bisa duduk bersama, berdiskusi, dan mendengar aspirasi masyarakat. Kami mendukung penuh langkah kolaboratif ini,” ujarnya.
Musyawarah ditutup dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi antardaerah, sebagai upaya membangun komunikasi yang harmonis serta menjunjung prinsip musyawarah untuk mufakat. (ABD/MediaCenter)