Serdang Bedagai, http://sudutlimapuluhkota.com — Debur ombak di pesisir Pantai Cermin Kanan, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, kini membawa lebih dari sekadar aroma laut. Di bawah langit biru dan semilir angin pantai, jemari perempuan desa menari lincah di atas helai daun pandan, mengubah tradisi turun-temurun menjadi sumber kehidupan baru.
Dari bilik rumah hingga ke galeri, dari tikar sederhana hingga produk ekspor, denyut ekonomi desa ini terus bergetar seiring langkah Astra yang menjejak sejak 14 September 2021 melalui Program Kampung Berseri Astra (KBA).
Baca Juga : Bloro Menatap Sejahtera: Biji Kakao Jadi Harapan Baru Desa
Astra Hadir, Semangat Perempuan Bangkit
Kehadiran Astra bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga menyalakan semangat baru. Desa Pantai Cermin Kanan yang dulunya mengandalkan hasil laut dan anyaman rumahan, kini bertransformasi menjadi kampung bersih, sehat, cerdas, dan produktif.
Astra menemukan potensi besar di tangan para perempuan desa. Mereka tergabung dalam Kelompok Perempuan Kanan Kreatif (KPKK), yang dipelopori oleh Eva Harlia, generasi ketiga pengrajin pandan. Sejak 2010, Eva telah mendirikan Menday Gallery and Souvenir sebagai wadah bagi perempuan desa untuk berkarya dan menambah penghasilan keluarga.
Sejak Astra memberikan pendampingan, pelatihan, dan perluasan akses pasar, produk anyaman pandan mereka tidak lagi terbatas di pasar lokal. Tas, tikar, dan dompet dari pandan kini telah merambah Malaysia, Singapura, Yunani, hingga Amerika Serikat.
Perempuan dan Anyaman Harapan
Kini lebih dari 350 perempuan menggantungkan harapan pada serat-serat pandan. Prosesnya penuh ketelatenan dari memetik, merebus, menjemur, hingga menganyam daun pandan menjadi kerajinan bernilai tinggi.
“Dulu kami hanya menunggu hasil laut dari suami. Sekarang, kami punya penghasilan sendiri,” ujar Eva Harlia dengan mata berbinar.
Berkat pendampingan Astra, desain produk menjadi lebih modern, kualitas meningkat, dan kemasan ditata layaknya produk butik. Menday Gallery kini menjadi ikon kebanggaan daerah, simbol kemandirian perempuan Pantai Cermin Kanan.
Ekonomi Pesisir yang Tumbuh Bersama
Selain anyaman pandan, masyarakat desa juga mengelola kebun kelapa genjah pandan wangi seluas 15 hektare. Setiap tahun, sekitar 20.000 batang kelapa dipasarkan dengan perputaran ekonomi mencapai Rp3,2 miliar. Sebagian warga bahkan mulai mengolah hasil kelapa menjadi minyak kelapa murni dan produk pangan olahan.
Sementara itu, di ujung desa, hamparan pasir putih Pantai Bali Lestari menjadi destinasi wisata baru yang dikelola secara swadaya. Warga membangun gazebo, spot foto bernuansa Bali, dan fasilitas wisata lain dengan semangat gotong royong.
Wisata, produk lokal, dan budaya berpadu membentuk satu ekosistem ekonomi kreatif yang hidup di tepi laut.
Anyaman Pandan, Anyaman Kehidupan
Empat tahun setelah Astra hadir, perubahan terasa nyata. Perempuan kini menjadi penggerak ekonomi keluarga, sementara pemuda turut terlibat dalam pengelolaan wisata dan digitalisasi promosi produk lokal. Melalui pelatihan, pendampingan, dan permodalan dari Grup Astra Wilayah Medan, KBA Pantai Cermin Kanan menjelma menjadi wajah baru pemberdayaan desa pesisir.
Dari sehelai daun pandan, lahirlah kemandirian. Dari tiap simpul anyaman, dirajut keberanian untuk berubah. “Perempuan Pantai Cermin tak menunggu perubahan mereka menenunnya sendiri.” (TIM)
#KabarBaikSatuIndonesia