Puisi : Bisik Petuah Cacat
Limapuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com - Aksara, terkurung dalam lamunan tak berkepala Ia mati, terbakar dalam pikiran-pikiran kegundahan Tenggelam bagai bangkai tak bertulang ...
Limapuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com - Aksara, terkurung dalam lamunan tak berkepala Ia mati, terbakar dalam pikiran-pikiran kegundahan Tenggelam bagai bangkai tak bertulang ...
Limapuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com - Aku tau manusia tempatnya salah Aku tau manusia pasti pernah melakukannya Dipertemukan sejak kita tidak mengenal huruf ...
LimaPuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com - Banyak retak yang harus aku rapikan Banyak serpihan yang harus aku buang Bagaimana mungkin aku yang hancur ...
Padang, http://sudutlimapuluhkota.com - Usainya kisah masa lalu kukira juga akan mengusaikan sebuah cerita Bak buku usang di rak tua yang kembali ...
LimaPuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com - Perjalanan demi perjalanan menghantarkan aku dan kau menuju persimpangan jalan, genggaman erat yang terlekat membuka celah tanda ...
Batam, http://sudutlimapuluhkota.com - Bergetar qalbu mengingat rindu yang kian hari mengalun syahdu Ada sesak yang menyeruak, meronta pada sua yang ...
Bukittinggi, http://sudutlimapuluhkota.com - Aku pernah berkata, "Rindu itu tak akan bisa terobati saat jarak masih saja memisahkan." Ya, pernyataan itu seringkali ...
LimaPuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com - Langit biru tak pernah benci akan senja yang menghiasi nya nanti, warnanya yang kian hari berganti ...
Pariaman, http://sudutlimapuluhkota.com - Aku ingin bekerja untuk menghidupimu, sumpahku kala itu. Lalu aku menjagamu seperti merawat bibit mawar yang akan tumbuh. ...
LimaPuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com - Merangkak lah kaki yang penuh retak seakan menyeruak ke dunia pekak. Mengais tangan yang kian nanar ...