Limapuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com – Program Pembinaan kepribadian yang di inovasikan menjadi Lapas Berbasis Pesantren dengan 10 pengajar dari Ustadz dan Ustadzah memberikan ruang dan wadah bagi Warga Binaan Lapas Kelas III Suliki bersemangat mempelajari agama.
Mayoritas Warga Binaan Lapas Kelas III Suliki adalah Muslim mereka menjalani program ini sebagai bentuk Muhasabah diri atau introspeksi diri dari kesalahan maupun dosa dimasa lalu.
Lapas berbasis Pesantren bernama Pesantren Al-Inabah Lapas Kelas III Suliki ini menjadi inovasi pembinaan yang menghadirkan berbagai pembelajaran menarik disetiap kegiatannya.
Mulai dari belajar baca tulis Al-Qur’an, belajar Iqro, belajar ilmu dakwah serta belajar bahasa arab.
Dukungan ini tidak lepas dari Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, Kemenag Lima Puluh Kota, KUA Kecamatan Suliki, BKMT Lima Puluh Kota, Pesantren An-Nahl, serta Baznas Kabupaten Lima Puluh Kota. (*)