LimaPuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com – Pada hari, Rabu 25 Mei 2022 adalah hari yang bersejarah dalam perjalanan nagari SIMPANG SUGIRAN. Pemilihan Walinagari (Pilwana) Serentak 2022 di beberapa daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota berjalan dengan lancar. Alhamdulillah demikian pula halnya di nagari SIMPANG SUGIRAN, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Segenap masyarakat melaksanakan pesta demokrasi enam tahunan ini dengan antusias dan suka cita.
Tentu saja dalam kompetisi politik ini, semua pendukung, simpatisan dan tim sukses serta keluarga pasti berharap kemenangan dari Calon walinagari yang didukung.
Namun, upaya untuk kemenangan tak selamanya berjalan mulus. Karena yang namanya pertandingan (pemilu) selalu akan ada yang menang dan yang kalah. Sudah menjadi keniscayaan, untuk menjadi yang terbaik memerlukan tekad yang kuat, perjuangan keras bahkan mungkin pengorbanan.
Segala cara boleh jadi sudah dilakukan oleh semua kandidat agar bisa memenangkan perebutan kursi Walinagari tersebut, namun hasil yang diraih belum tentu sesuai dengan yang direncanakan. Apapun hasilnya itulah yang terbaik. Kami sangat bangga dan salut dengan semua kandidat yang telah ikut berpartisipasi dalam kontestasi politik ini.
Menang atau kalah merupakan hal yang biasa. Seperti orang bijak berkata “sesungguhnya tidak ada orang yang kalah, yang ada hanyalah orang yang berhenti berusaha sebelum mencapai kesuksesan”
Artinya kesuksesan setiap orang bisa jadi berbeda-beda, mungkin hari ini kita belum berhasil bidang ini, tapi yakinlah Allah SWT akan memberikan kesuksesan terbaik selama kita masih terus berusaha dan tidak pernah menyerah.
Pesan untuk yang menang dalam Pemilu walinagari Bapak MALKISRAN , perbanyaklah bersyukur, tetap menjalin silaturahim dengan seluruh masyarakat. pemilu telah usai tidak ada lagi pendukung A,B,C,D dan E. Sekarang sebutan hanya satu “Masyarakat Simpang Sugiran” dan yang lebih penting lagi tepati janji kepada masyarakat, laksanakan program terbaik untuk membangun nagari tercinta ini. Rangkul semua potensi yang ada. Semua kandidat merupakan putra-putra terbaik Nagari Simpang Sugiran. Kalau boleh, mungkin tidak perlu ada perayaan khusus, atau jangan terlalu eforia, karena didepan ada tanggungjawab besar yang akan dihadapi. Sejatinya kemenangan ini adalah kemenangan untuk semua. Syukuri saja dengan berbuat yang lebih baik.
Selanjutnya, demikian pula hendaknya untuk para pundukung, tim sukses dan keluarga serta masyarakat umumnya, mari rajut kembali persatuan, setelah mungkin “terkoyak” akibat gesekan selama proses kampanye. Mari kita lupakan segala pertikaian, perdebatan dan persaingan.
Ayo, bersama membangun nagari Simpang Sugiran ini. Bak pepatah orang tua kita “Biduak Lalu, Kiambang Batauik” bermakna suatu penyebab permasalahan sudah berakhir (pemilu), maka saatnya bersatu kembali. (MIH)