Tanah Datar, http://sudutlimapuluhkota.com – Paguyuban Warga Sunda pengurus PB menyalurkan Donasinya kepada warga Sunda yang terdampak Galodo dan Banjir Bandang di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, pada Sabtu (08/06/2024)
Dampak Galodo dan Banjir Bandang yang terjadi pada Sabtu (11/05) yang lalu, meninggalkan kenangan yang pahit sehingga warga dan masyarakat sekitar yang terdampak sangat membutuhkan bantuan donasi dari masyarakat lainnya yang peduli dan menjadi kebutuhan mereka.
Paguyuban Warga Sunda (PWS) Sumatera Barat diwakili oleh PB dan di Nahkodai oleh H. Maman Sudarman dan tim hadir memberikan donasi terhadap warga Sunda yang terdampak Galodo dan Banjir Bandang tersebut, serta didampingi oleh Ustadz Yasin warga Sunda yang juga aktif di ormas keagamaan di Tanah Datar.
Bantuan diberikan berupa uang tunai yang memang donasi dari pengumpulan sumbangan warga Sunda lainnya ke PWS Sumatera Barat, donasi yang di peruntukan kepada warga Sunda di Agam juga terdampak Galodo dan Banjir Bandang.
Total donasi yang di berikan berkisar Rp. 17 jutaan, warga yang di berikan santunan tersebut sangat berterima kasih, ada istilah di Sunda katara Ayana tarasasa manfaatnya (adanya paguyuban dan terasa manfaatnya).
“Ucapan terima kasih sebesar-besarnya dari warga Sunda Tanah Datar kepada paguyuban yang telah memperhatikan warganya, manfaatnya bergabung dan aktif di paguyuban sebagai solusi dan solutif bagi warganya,” ucap Kang Asep mewakili warga korban terdampak banjir bandang tersebut.
Warga yang ada di Agam juga tentunya diwakilkan oleh Kang Rudi Wakil Ketua PB PWS Sumbar yang nantinya juga diberikan donasi langsung kepada warga terdampak Galodo dan Banjir Bandang.
Ucapan Duka dari Ketua Umum PB Paguyuban Warga Sunda (PWS), berpesan kepada warga agar kembali bangkit dan semangat juga sabar dalam menghadapi musibah.
“Bantuan donasi yang berikan ini merupakan bentuk real warga yang memang saling memperhatikan warga lainnya dalam Paguyuban ini, selaku katua berpesan agar selalu menjaga kekompakan warga Sunda dan warga sekitarnya, dimana bumi dipijak disana langit di junjung,” ucapnya. (HGN)