Limapuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com – Sosialisasi dan simulasi Bencana Alam Dalam Rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota, menggelar simulasi bencana Gempa Bumi serta sosialisasi mitigasi Bencana Alam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki, pada Kamis (27/04/2023).
Simulasi dilakukan untuk mempersiapkan langkah yang harus dilakukan ketika terjadi Bencana Alam, Seperti Gempa Bumi yang baru saja dialami di daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, Gempa Skala 7,3 Magnitudo di Kepulauan Mentawai.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas III Suliki, Kamesworo mengatakan, simulasi itu dilakukan dengan tujuan membangun budaya siaga dan sosialisasi bencana di lingkungan Lapas Kelas III Suliki. Selain itu, simulasi Gempa Bumi dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) maupun petugas dari dampak bencana.
“Kami dengan BPBD 50 kota melakukan simulasi Bencana Alam Gempa Bumi serta Pertolongan Pertama Gawat Darurat”.
Ia menjelaskan, dalam 5 bulan terakhir sudah merasakan 3x getaran gempa di Daerah Suliki, simulasi bencana itu dilakukan lantaran belakang sering terjadi Gempa Bumi yang mengguncang hingga Kabupaten Lima Puluh Kota. Karena itu, simulasi dilakukan untuk mempersiapkan tata cara melakukan evakuasi dan SOP saat kejadian bencana tersebut.
Kames mengatakan, dalam simulasi yang dilakukan, para petugas melakukan evakuasi warga binaan dan mengumpulkan mereka di satu titik kumpul. Selain itu, dilakukan pula upaya pencegahan timbulnya kepanikan dan potensi adanya warga binaan yang hendak melarikan diri. “Memang kan kalau bencana panik, banyak yang memanfaatkan kesempatan. Namun itu kita antisipasi,” kata dia.
Menurut Kames, Semua sesuai SOP yang berlaku di Lapas, kita utamakan evakuasi dengan tetap waspada, simulasi juga dilakukan salah satunya untuk mempersiapkan mental petugas ketika kejadian bencana. Selain itu, pihaknya juga melatih para warga binaan agar bisa melakukan penyelamatan ketika terjadi bencana.
“Warga binaan juga kita persiapkan cara bertindak ketika ada bencana. Jadi kita latih juga dalam evakuasi keadaan Gawat Darurat, utamanya jangan panik”, ujar Kames.
Kepala BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol mengatakan, Area Lapas Kelas III Suliki di Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu titik rawan apabila terjadi bencana alam seperti seringnya terjadi Gempa.
“Kami rombongan bersama Tim BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota menjelaskan secara detail mitigasi bencana, sosialisasi dan juga edukasi, dalam pantauan di lapangan gedung lapas ini memiliki segitiga emas penyelamatan cukup banyak di lokasi gedung Lapas Kelas III Suliki, ada nya sekat tiang tiang.
Pertama jangan panik ketika terjadi gempa coba untuk penyelamatan dengan bersandar di tiang tiang penyangga, tetap tenang menunggu di evakuasi”, ucap Rahmadinol.
Pentingnya untuk dilakukan simulasi. Simulasi bertujuan agar para petugas tidak panik dan sigap melakukan penanganan saat terjadi bencana. Pasalnya, petugas memiliki peran kunci saat melakukan evakuasi.
Lapas Kelas III Suliki akan terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota bilamana ada bencana alam karena lapas termasuk area prioritas dalam evakuasi bencana Alam bila nanti terjadi. (*)