Limapuluh Kota, http://sudutlimapuluhkota.com – Dalam rangka memperingati gugurnya 9 Syuhada dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam rangkaian sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) Kenagarian Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Pemkab Lima Puluh Kota melaksanakan upacara tabur bunga.
Ziarah ke makam para pejuang tersebut di Titian Dalam, Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Senin (10/1/2022).
Ke-9 orang Syuhada yang gugur tersebut antara lain Syarif MP, Engku Kayo Zakaria, Dirin, Nuin, Radian, Manus, Nyik Ali, Abas dan Mak Dirin. Mereka gugur pada peristiwa Titian Dalam karena ditembaki pasukan Belanda ketika berusaha merusak jembatan agar pasukan Belanda tidak bisa masuk ke Koto Tinggi tempat para pimpinan PDRI berada. Mereka dengan gagah berani berkorban jiwa raga dalam mempertahankan Nagari Pandam Gadang dari kolonialis penjajahan Belanda pada 10 Januari 1949 lalu.
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lima Puluh Kota membuat peraturan daerah (perda) perihal ditetapkannya setiap tanggal 10 Januari sebagai hari melaksanakan upacara dan acara tabur bunga dan ziarah dalam rangka mengingat jiwa patriotisme ke-9 syuhada menghalau dan mengusir penjajah Belanda dari Nagari Pandam Gadang Gunung Omeh bersama-sama dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) berjuang mempertahankan tanah tumpah darah Indonesia di sektor Gunuang Omeh.
Upacara memperingati peristiwa berdarah dalam rangkaian sejarah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) 73 tahun silam ini dipimpin oleh Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo dan diikuti oleh Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Trisno Eko Santoso, Sekretaris Daerah Widya Putra, Wakil Ketua DPRD Wendi Chandra serta anggota DPRD Lima Puluh Kota Doni Ikhlas dan Khairul Apit serta unsur Forkopimda dan Forkopimca lainnya. Pada acara yang dibayangi cuaca mendung itu, niniak mamak dan masyarakat Pandam Gadang turut hadir meramaikan upacara tabur bunga kali ini.
Bupati Safaruddin dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum mengingat kembali perjuangan para syuhada dalam peristiwa bersejarah bangsa yang terjadi di Titian Dalam. Selain itu Bupati juga mengingatkan peristiwa Titian Dalam memiliki arti penting perjuangan para pahlawan terhadap keberlangsungan PDRI. “Rentetan peristiwa bersejarah yang terjadi di Limapuluh Kota harus disampaikan kepada anak cucu serta elemen masyarakat Limapuluh Kota”, tutur Bupati.
Sementara itu, Ketua DPRD Lima Puluh Kota yang turut hadir pada acara itu juga mengungkapkan bahwa peristiwa tanggal 10 Januari ini merupakan peristiwa yang sangat penting bagi bangsa ini, sebab bukan karena 9 orang Syuhada yang gugur ini para petinggi yang berada di daerah Koto Tinggi bisa terangkap oleh Belanda.
“Ini merupakan hari yang sakral di daerah kita. Artinya keberadaan negara kita sangat mustahil terbentuk jika para Syuhada ini tidak mengorbankan jiwa dan raganya,”ungkapnya.
Selanjutnya, Ia mengatakan kegiatan tabur bunga ini merupakan suatu penghormatan dan penghargaan kepada para syuhada yang telah gugur ini.
“Kedepannya mari kita generasi penerus untuk lebih memaknai peristiwa bersejarah ini, serta membangkitkan semangat kebersamaan, semangat perjuangan untuk membangun bangsa ini kearah yang lebih baik. Selain itu kita hendaknya mengisi kemerdekaan yang kita nikmati dari perjuangan para pejuang ini dengan hal yang positif,” sambungnya.(ABD)